Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa merupakan tanaman perdu menahun. Dapat tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1200 m di bawah permukaan laut. Batangnya bulat, dengan permukaannya yang kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, tinggi pohon sekitar 1-1.5 meter. Daun bertangkai pendek dengan ujung dan pangkal runcing, tapi tidak bergerigi atau rata, permukaan licin, warnanya hijau tua. Mahkota dewa dapat berbunga sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih dan harum. Buah bentuknya bulat dan kecil dengan permukaan licin, beralur.
Pada buah muda berwarna hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji berbentuk bulat dan keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelalan. Jika kita ingin memperbanyak tumbuhan ini dapat dilakukan dengan mencangkok batangnya atau menanam dengan bijinya.
Nama daerah untuk mahkota dewa adalah Simalakama (Melayu), Makutadewa, Makuto mewo, Makuto ratu, Makuto rojo (Jawa). Sedangkan nama asingnya adalah Simplisia phaleriae Fructus (buah mahkota dewa). Buah mahkota dewa dapat berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Tetapi, biji tanaman ini beracun.
Contoh penggunaan di masyarakat lndonesia
Bagaimana pemakaian tanaman obat ini?
Bagian yang digunakan sebagai obat adalah daun, daging, dan kulit buah. Daun dan kulit buahnya dapat digunakan saat masih segar, sedangkan daging buahnya digunakan setelah dikeringkan.
Apa rahasia di balik manfaat dan khasiat mahkota dewa?
Senyawa yang terkandung didalamnya adalah senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol. Selain itu mahkota dewa mengandung antihistamin, alkaloid, saponin, dan polifenol (lignan). Kulit buah mengandung alkaloid, saponin, dan flavanoid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar