Setiap anak berbeda. Namun Anda bisa
memprediksi pola pikir bayi Anda, perilaku, dan tumbuh kembangnya
berdasarkan jenis kelamin. Inilah perbedaan antara bayi laki-laki dan
perempuan yang perlu Anda ketahui.
Oleh Wendy Toth
Kesehatan
Bayi perempuan empat kali lebih rentan terhadap hip dysplasia–tulang
paha meleset dari struktur pinggul–dibandingkan bayi laki-laki.
Perhatikan tanda-tanda berikut: Panjang kaki anak tidak sama, tidak bisa
bergerak dengan mudah, atau tulangnya kerap berbunyi. Dokter anak bisa
mendiagnosis kondisi ini melalui ultrasound dan menyembuhkannya dengan memasang penyangga tulang.
Bayi laki-laki delapan kali lipat lebih rentan terlahir dengan hernia.
Saat testis janin laki-laki turun dari perut, salurannya kemungkinan
tidak tertutup sempurna, membentuk rongga di pangkal paha (dikenal
sebagai inguinal hernia) yang memerlukan operasi untuk pembenahan, menurut Tanya Remer Altmann, MD, penulis Mommy Calls.
Menghabiskan waktu sembilan bulan di perut Anda membuat bayi terpapar estrogen
ibu dengan kadar tinggi yang bisa bertahan di tubuh bayi hingga
beberapa minggu setelah lahir. Hasilnya: “ASI bisa keluar dari puting
bayi–meskipun hal itu lebih sering terjadi pada bayi perempuan karena
dia punya lebih banyak kelenjar payudara,” kata Gary J. Weisenberger,
MD, spesialis anak di Cincinnati. Bicarakan dengan dokter anak jika
kondisi tersebut berlangsung lebih dari dua bulan.
Autisme
terjadi empat kali lebih banyak pada anak laki-laki dibanding perempuan
(rasionya 10:1 untuk seluruh spektrum autisme, termasuk Sindroma
Asperger yang lebih ringan). Riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal
Molecular Psychiatry menemukan pemicunya adalah gen yang
menyebabkan ketidakseimbangan kalsium di otak. Belum ada penemuan
berarti yang mengungkap penyebab anak laki-laki tiga kali lipat
cenderung didiagnosis menderita attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau kesulitan belajar (seperti disleksia dan terlambat bicara).
Anak perempuan lebih rentan terserang infeksi saluran kemih
karena salurannya yang lebih pendek sehingga bakteri merugikan lebih
mudah mencapai kandung kemih. Kurangi risiko dengan selalu mengelap
organ vital si putri kecil dari depan ke belakang, dan perhatikan gejala
berikut: sakit saat buang air kecil, urin berbau menyengat atau
berwarna keruh.
Jika putra Anda mengidap asma,
bersabarlah: Meskipun lebih banyak anak laki-laki yang menderita asma
dibanding anak perempuan, si jagoan umumnya akan terbebas dari asma saat
beranjak remaja, menurut Jennifer McCallister, MD, asisten profesor
penyakit dalam di Ohio State University, Columbus. Sebenarnya penyakit
saluran pernapasan itu dua kali lipat lebih banyak terjadi pada wanita
dewasa dibandingkan pria dewasa. Satu penjelasan yang masuk akal: Kadar
testosteron yang tinggi pada laki-laki melemaskan otot-otot halus
saluran pernapasan.
Bayi perempuan lima kali lipat cenderung lahir dengan hemangioma–bercak
merah karena pembesaran pembuluh darah. Tanda lahir itu biasanya
menghilang saat putri Anda berusia 9 tahun, tapi jika bercak tersebut
muncul di mulut, lubang hidung, atau kelopak mata, mungkin anak perlu
ditangani dengan steroid atau laser. Karena studi menunjukkan ada
kemungkinan tanda lahir terkait dengan gangguan jantung, tanyakan apakah
dokter merekomendasikan konsultasi dengan spesialis vaskular, kata
Milton Waner, MD, spesialis hemangioma dari Roosevelt Hospital di New
York City.
[***]
Perilaku
Bayi perempuan merasakan sakit
dan ketidaknyamanan lebih parah dibandingkan bayi laki-laki sehingga
dia lebih sering menangis atau rewel saat kedinginan atau popoknya
basah. Namun jangan buru-buru menyematkan label “manja” kepada putri
kecil Anda. Indera peraba bayi perempuan yang lebih tajam membuat dia
lebih peka terhadap sentuhan dan lebih mudah ditenangkan.
Ketika Anda memutar musik untuk si bayi laki-laki, besarkan volume suara. Laki-laki terlahir dengan cochlea
(rongga berbentuk spiral pada telinga dalam yang berfungsi mengirim
impuls saraf ke otak) yang lebih panjang dan lebih fleskibel sehingga
pendengarannya kurang tajam. Namun bayi laki-laki lebih pintar menemukan
lokasi suara, menurut Adie Goldberg, co-author It’s a Baby Boy! dan It’s a Baby Girl!
Urusan volume suara memang hanya berlaku bagi bayi tapi perbedaan
indera pendengaran akan dibawa hingga dewasa: Menurut studi CDC, telinga
pria tajam dalam mendeteksi suara berfrekuensi rendah sementara telinga
wanita lebih peka terhadap frekuensi tinggi.
Perempuan dapat memproduksi lebih banyak oksitosin–yang
sering disebut hormon cinta–dan serotonin yang merupakan hormon
pembangkit rasa senang. Fakta itu menjelaskan alasan anak perempuan
lebih cocok “mengasuh” boneka (bahkan mengasuh adik). “Memeluk dan
menyayangi adalah aktivitas yang melibatkan kedekatan. Ketika anak
perempuan melakukannya, kegiatan itu mengaktifkan pusat saraf kesenangan
di otak,” kata Goldberg.
Fakta berikut bukan stereotipe: Anak laki-laki cenderung melibatkan aktivitas fisik
untuk mengeksplorasi sesuatu, misalnya ketika mereka membenturkan
mainan, memukul, melompat, dan bermain “kasar”. “Mereka memiliki cara
tak terbatas untuk meluapkan energi sejak masih sangat kecil,” kata
Goldberg. Untungnya, volume cairan otak anak laki-laki lebih banyak
sehingga tulang tengkorak mereka tetap terlindungi.
Anak perempuan punya gaya bermain yang lebih tenang dan kurang aktif
dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan cenderung mendekat ke orang
dewasa, larut dalam imajinasi, dan bermain dalam kelompok kecil
sementara anak laki-laki punya banyak teman bermain dan melibatkan diri
dalam permainan intens dan aktif yang mengandung unsur lari dan
kejar-kejaran. “Hal itu terjadi di budaya manapun,” kata Michael
Thompson, penasihat Parents dan co-author It’s a Boy!: Your Son’s Development From Birth to Age 18. “Psikolog evolusi mengaitkan hal itu dengan zaman purbakala, dimana pria senantiasa mengasah keahlian berburu.”
[***]
Tahapan Tumbuh Kembang
Anak laki-laki terlambat berkembang.
Umumnya mereka belum mencapai 50 persen tinggi maksimal hingga mereka
berusia 24 bulan, sementara anak perempuan sudah mencapai angka tersebut
saat berusia 20 bulan. Anak laki-laki mencapai pubertas dua tahun lebih
lambat dibandingkan anak perempuan dan si jagoan akan terus tumbuh
besar hingga tiga tahun lebih lama dibandingkan anak perempuan.
Anak perempuan lebih cepat bicara
karena pusat saraf bicara di kedua belahan otak mereka lebih banyak
digunakan. Pada usia 18 bulan, kosakata anak perempuan rata-rata
mencapai 90 kata, lebih banyak dibandingkan kosakata batita laki-laki
yang “hanya” 40 kata. Namun pada usia 3 tahun, kebanyakan anak laki-laki
sudah bisa mengimbangi kemampuan bicara anak perempuan.
Anak laki-laki umumnya lebih menguasai gerakan sulit–seperti
melempar dengan jitu, menendang bola dengan baik, dan pandai menyusun
menara balok–pada usia dini. Mungkin karena area otak laki-laki yang
menjalankan fungsi visual-spasial lebih besar dibandingkan anak
perempuan,
Umumnya, anak perempuan mulai belajar ke kamar kecil sendiri
pada usia 35 bulan, sementara anak laki-laki belajar mandiri ke kamar
kecil pada usia 39 bulan. Banyak teori yang menjelaskan alasannya
(termasuk fakta bahwa mekanisme ibu buang air sama dengan mekanisme
putrinya buang air, dan ibulah yang berperan paling besar mengajari anak
ke kamar kecil) tapi tidak seorangpun yang tahu pasti alasannya.
Berat
badan lahir bayi laki-laki sekitar 3,7 kg, sementara bayi perempuan
terlahir dengan berat sekitar 3,6 kg. Dari mana bayi laki-laki
mendapatkan berat badan ekstra? Dari sang ibu:
Kebanyakan wanita yang hamil anak laki-laki mengonsumsi kalori 10 persen
lebih banyak dibandingkan wanita yang mengandung anak perempuan.
[***]
Kemampuan motorik
Anak perempuan biasanya bisa makan sendiri, kemudian, bisa menulis dan mengikat sepatu lebih dulu dibandingkan anak laki-laki.
Anak
laki-laki seringkali menjadi seseorang yang menguasai kemampuan motorik
kompleks dengan cepat, misalnya melompat dan memanjat.
Penyakit
Anak laki-laki rentan terhadap hemofilia, buta warna, dan gangguan lain yang dikaitkan dengan kesalahan kromosom X.
Anak perempuan, dilindungi oleh satu kromosom X normal, biasanya hanya menjadi pembawa (carrier) penyakit tersebut.
Permainan
Anak perempuan lebih tertarik dengan benda-benda yang punya warna dan tekstur menarik.
Anak laki-laki tertarik bermain dengan benda-benda bergerak, misalnya mobil-mobilan dan truk mainan.
Perempuan biasanya sudah bisa ke kamar kecil sendiri empat bulan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar